Imdb Rating: 7,7/10. Nominated
for 1 Oscar. Another 3 wins & 6 nominations.
Sutradara: Brian Percival
Produser: Karen Rosenfelt, Ken
Blancato
Cerita: Michael Petroni, Markus
Zusak
Berdasarkan buku: “The Book Thief”
oleh Markus Zusak
Dibintangi oleh: Sophie Nélisse,
Geoffrey Rush, Emily Watson
Bahasa: English, Jerman
Durasi: 131 menit
Biaya Produksi: 19 juta dolar
Genre: Drama, War
The Book Thief adalah Film drama
perang Amerika-Jerman 2013, berdasarkan novel dengan nama yang sama oleh Markus
Zusak, disutradarai oleh Brian Percival dan ditulis oleh Michael Petroni,
dengan musik yang disusun oleh John Williams. Film ini dibintangi Emily Watson,
Geoffrey Rush, Sophie Nelisse, Ben Schnetzer, Nico Liersch, dan Joachim Paul
Assböck.
Sinopsis The Book Thief (2013):
Pada bulan April 1938, suara yang
mewakili Malaikat Maut, bercerita tentang bagaimana gadis muda Liesel Meminger
(Sophie Nelisse) telah menyentak perhatian. Liesel melakukan perjalanan
menggunakan kereta bersama ibu dan adiknya yang kemudian adiknya meninggal.
Pada pemakaman adiknya Liesel mengambil sebuah buku yang telah dijatuhkan oleh
penggali makam tersebut. Liesel kemudian dikirim untuk dipelihara oleh orang
tua baru Hans (Geoffrey Rush) dan Rosa (Emily Watson) Hubermann, karena ibunya,
seorang Komunis, yang sedang dalam bahaya. Ketika ia tiba, Liesel menatap anak
tetangga, Rudy Steiner (Nico Liersch).
Rudy menemani Liesel di hari
pertama sekolahnya. Ketika guru meminta Liesel untuk menulis namanya di papan
tulis, dia hanya mampu menulis tiga X, yang menunjukkan bahwa dia tidak tahu
cara membaca. Kemudian pada hari itu, dia ejek oleh teman-teman sekolahnya dengan
mengucapkan "dummkopf" (bodoh). Salah satu anak laki-laki, Franz
Deutscher, menantang Liesel untuk membaca hanya satu kata yang kemudian
ditanggapi oleh Liesel dengan memukul Franz. Liesel membuat terkesan Rudy dan
mereka menjadi teman akrab. Ketika Hans, ayah angkatnya, menyadari bahwa Liesel
tidak bisa membaca, ia mulai mengajarinya, dengan menggunakan buku yang Liesel
ambil dari pemakaman. Liesel menjadi terobsesi dengan membaca apapun yang dia
bisa.
Perang Dunia II pecah, Liesel dan
Rudy menjadi anggota gerakan Hitler Youth (Pemuda Hitler). Saat upacara
pembakaran buku Nazi, Liesel dan Rudy diganggu dan disuruh untuk melempar buku
ke api unggun oleh Franz, tapi Liesel sedih dengan semua buku yang dibakar. Ketika
api unggun padam dan semua orang pergi tapi dia tetap di situ, dia mengambil
sebuah buku yang belum terbakar. Saat dia mengambil buku itu, ia dilihat oleh
Ilsa Hermann, istri walikota. Kemudian Hans menemukan Liesel yang akhirnya
Liesel mengaku telah mengambil buku dari api unggun itu dan Hans mengatakan
pada Liesel bahwa hal itu harus dirahasiakan dari semua orang. Suatu hari,
Rosa, ibu angkatnya, menyuruh Liesel untuk mengambil cucian di rumah walikota.
Liesel menyadari bahwa wanita yang melihatnya saat ia mengambil buku itu dari
api unggun adalah istri walikota dan dia takut dia akan ketahuan. Sebaliknya,
Ilsa membawanya ke perpustakaan mereka dan mengatakan Liesel dia bisa datang
kapan saja dan membaca sebanyak yang dia inginkan. Suatu hari Liesel ditemukan
sedang membaca oleh walikota yang tidak hanya membuat Liesel dilarang
berkunjung untuk membaca, tapi memberhentikan Rosa sebagai tukang cuci mereka. Liesel
terus "meminjam" buku dari perpustakaan walikota dengan memanjat
melalui jendela.
Ada malam kekerasan terhadap
orang-orang Yahudi (dikenal sebagai peristiwa Kristallnacht/ Malam Kaca Pecah/
Malam Kristal). Max Vandenburg (Ben Schnetzer) dan ibunya, yang Yahudi,
diberitahu oleh seorang teman bahwa salah satu dari mereka (hanya satu) dapat
melarikan diri dan ibu Max memaksa dia untuk pergi. Max pergi ke rumah
Hubermann di mana Rosa dan Hans memberinya tempat berlindung. Max adalah anak
dari orang yang menyelamatkan hidup Hans di Perang Dunia I. Max awalnya
diizinkan untuk tinggal di kamar Liesel hingga pulih dan mereka mulai berteman karena
kebencian mereka pada Hitler, sebagaimana Liesel menyalahkan Hitler karena
menangkap ibunya. Max kemudian dipindahkan ke ruang bawah tanah sehingga dia
bisa lebih banyak bergerak, tetapi di ruang bawah tanah itu lebih dingin dan
Max mengidap penyakit yang berbahaya. Liesel membantu Max pulih dengan
membacakan padanya disetiap waktu luangnya.
Suatu hari ketika meminjam buku
dari rumah walikota, Liesel diikuti oleh Rudy. Rudy mendapati rahasia buku itu,
dan juga rahasia tentang Max, yang namanya ia baca pada buku harian Max yang
diberikan pada Liesel sebagai hadiah Natal. Rudy menebak bahwa keluarga Liesel
menyembunyikan seseorang dan Rudy bersumpah untuk tidak memberitahu siapapun.
Franz yang sengaja mendengar percakapan mereka dan menghadapi mereka tentang
rahasia mereka. Rudy terpaksa membuang buku harian itu ke sungai untuk
dijauhkan dari Franz. Setelah Franz pergi, Rudy terjun ke sungai yang dingin
untuk menyelamatkan buku itu dan Liesel menyadari bahwa Rudy benar-benar bisa
dipercaya. Tak lama setelah itu, anggota partai lokal datang untuk memeriksa
ruang bawah tanah Hubermann dan mereka harus menyembunyikan Max. Namun, mereka
diberitahu bahwa ruang bawah tanah mereka diperiksa untuk sebagai tempat
penampungan saat ada bom dan mereka menyadari bahwa orang partai itu tidak mencurigai
mereka yang sedang menyembunyikan orang Yahudi.
Ketika bekerja suatu hari, Hans
melihat tetangganya dan teman yang ditangkap oleh polisi karena mereka
mengatakan bahwa ia seorang Yahudi. Hans mencoba untuk memberitahu polisi bahwa
pria itu orang Jerman yang baik tapi justru nama Hans dicatat oleh mereka dan
ia menyadari kesalahan yang telah diperbuatnya. Dia memberitahu keluarganya,
dan Max sadar bahwa dirinya harus pergi demi melindungi mereka. Hans kemudian
menerima telegram bahwa dia harus ikut wajib militer dan harus segera pergi.
Dalam perjalanan pulang dari
sekolah suatu hari, Liesel yakin dia telah melihat Max dalam barisan Yahudi
yang digiring ke kamp kematian, yang berbaris melalui kota mereka, dan Liesel
mulai berteriak memanggil nama Max, berjalan melewati barisan itu. Liesel
ditarik keluar dari barisan itu dua kali oleh seorang tentara Jerman dan
akhirnya mengalah ketika Rosa menjemputnya dan membawanya pulang. Dalam
beberapa hari, Hans kembali karena ia terluka karena bom yang menghantam truk
unitnya itu. Keluarga ini bersatu kembali hanya untuk waktu yang singkat
akhirnya suatu malam, kota ini dibom dan tidak ada sirine serangan udara
sebagai peringatan bagi warga.
Hans, Rosa dan keluarga Rudy,
termasuk ayahnya yang telah bergabung dengan Tentara, tewas dalam ledakan itu.
Liesel terhindar dari pemboman itu karena tertidur di ruang bawah tanah saat
menulis di buku harian yang diberikan padanya oleh Max. Rudy dibawa keluar dari
rumahnya oleh tetangga dan dia nyaris tidak hidup. Dia ingin memberitahu Liesel
bahwa dirinya mencintainya tapi dia meninggal sebelum dia menyelesaikan kalimatnya.
Liesel memohonnya untuk tidak mati, mengatakan padanya bahwa dia akan
memberinya ciuman yang ia minta dan akhirnya Liesel benar-benar menciumnya,
tapi dia sudah meninggal. Selama adegan ini, Malaikat Kematian berbicara lagi
tentang bagaimana ia menerima jiwa-jiwa orang mati.
Dua tahun kemudian, Liesel
terlihat bekerja di sebuah toko jahit milik ayah Rudy, yang telah kembali
dengan selamat dari perang. Dia melihat Max masuk dan ia berlari untuk
memeluknya. Adegan terakhirnya adalah Malaikat Maut berbicara lagi tentang
kehidupan Liesel dan kematiannya pada usia 90, dengan menyebutkan suaminya
Liesel, anak-anak dan cucu-cucunya, seperti yang kita lihat dalam adegan itu
terlihat apartemennya lebih modern Manhattan Upper East Side dengan foto-foto
masa lalunya dan potret nya yang terus memperbesar, tidak disebutkan dengan
siapa dia menikah. Malaikat Maut mengatakan bahwa ia telah melihat banyak hal
baik dan buruk selama bertahun-tahun, tapi Liesel adalah salah satu dari
sedikit yang pernah membuatnya bertanya-tanya seperti apa hidup itu. Tapi pada
akhirnya, tidak ada kata-kata, hanya ada kedamaian. Terakhir, Malaikat Kematian
mengatakan bahwa satu-satunya kebenaran
ia ketahui adalah bahwa dirinya "dihantui oleh manusia."
* Mohon untuk tidak copy-paste tulisan ini.